Ada Banyak Cara Nikmati Fotografi

Jakarta - Perubahan itu sebuah keniscayaan. Begitupun di dunia fotografi. Bermula dari kamera berukuran besar yang lampu flashnya bisa mengeluarkan asap, sampai kemudian fotografi bisa digeluti dengan telepon seluler atau perangkat bergerak lainnya. Intinya, sudah ada banyak cara untuk menikmati fotografi.

Bagi para pehobinya, perubahan itu adalah manfaat. Menurut mereka, dengan kian majunya teknologi fotografi justru melahirkan pehobi-pehobi baru. “Banyak peluang untuk orang yang baru belajar. Bisa menggunakan pocket camera, tablet PC, dan gadget-gadget lain. Jadi fotografi akan semakin berkembang,” kata Ken Wimba, seorang pehobi fotografi asal Jakarta, kemarin.


Hobi fotografi berkembang sejak kamera diperkenalkan pada abad ke-19. Teknik perekaman foto pun terus berkembang, dari pelat sampai film seluloid, ditandai dengan lahirnya kamera Kodak yang mudah digunakan siapa saja. Lalu kini sudah masuk ke era digitalisasi.


Industri kamera juga terus berinovasi dan melahirkan perekam-perekam yang dilengkapi teknologi-teknologi canggih. Semangatnya, mempermudah siapapun untuk melahirkan foto yang bagus.


Sementara itu, penggunaan teknologi kamera juga meluas ke industri telepon selular dan komputer. Bahkan, ada produsen telepon seluler yang menciptakan ponsel cerdas dengan kemampuan kamera yang setara dengan kamera kompak.


Tapi mau tak mau, dampak meluasnya penggunaan kamera di perangkat lain menjadi tekanan tersendiri bagi vendor kamera seperti Canon dan Nikon. Penjualan kamera secara global sedang berada di jalur menurun.


Pada enam bulan pertama 2013, Camera and Imaging Products Association mencatat pengiriman kamera digital secara global turun 42,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dibandingkan pengiriman selama 2012, terjadi penurunan 15 persen.


Canon terpaksa merevisi target penjualan mereka. Juli lalu, Canon memperkirakan pendapatan bersih pada tahun fiskal 2013 sebesar 260 miliar Yen. Turun dibandingkan proyeksi April sebesar 290 miliar Yen.


“Berdasarkan perlambatan ekonomi di Eropa dan negara-negara berkembang, ketidakpastian meningkat. Kami memperkirakan pemulihan ekonomi pada semester II-2013 lebih rendah dari perkiraan,” kata Toshizo Tanaka, Chief Financial Officer Canon Inc.


Akibat ekonomi yang melambat, tambah Tanaka, perilaku konsumen pun berubah. Kini konsumen tidak lagi bernafsu memburu setiap kali ada model terbaru dirilis, tetapi lebih memperhatikan faktor harga.


Adapun Nikon menduga, penurunan penjualan kamera pun disebabkan semakin canggihnya ponsel pintar berkamera. Kualitas foto melalui perangkat ini sudah semakin mendekati kamera, dan bisa langsung dipajang di jejaring sosial.


"Kompetisi sangat ketat antara kamera di kategori menengah dan smartphone. Kami perkirakan bisnis ini akan tetap ketat," kata Junichi Itoh, Chief Financial Officer Nikon.


Nikon mencatat laba bersih pada periode Maret-Juni 2013 sebesar 4,43 miliar Yen, turun jauh dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu 15,77 miliar Yen. Penjualan pada kuartal II-2013 turun 7,9 persen menjadi 238,98 miliar Yen.


Untuk tahun fiskal 2013, Nikon memperkirakan laba bersih sebesar 50 miliar Yen atau turun 23 persen dibandingkan proyeksi sebelumnya. Sedangkan penjualan diperkirakan turun 6 persen menjadi 1,04 triliun Yen.


(DES/DES)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!