Mau Investasi Properti Tahun Depan? Sebaiknya Tunda Dahulu

Jakarta - Perencanaan keuangan menilai melonjaknya pertumbuhan properti di Indonesia selama 3 tahun terakhir sudah mendekati kondisi bubble. Bagi Anda yang ingin berinvestasi properti di tahun depan disarankan tak agresif melakukan investasi di sektor properti.

Perencana Keuangan Aidil Akbar mengatakan, dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, pertumbuhan properti di Indonesia khususnya Jakarta terus melambung. Hal ini sudah mendekati kondisi bubble.


"Ini sudah mendekati bubble karena kenaikan tiga tahun terakhir yang drastis," kata Aidil saat acara Seminar dengan tema 'Kiat Investasi Cerdas di Tengah Turbulensi Ekonomi‪‬', di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (3/9/2013).


Aidil mengatakan harga properti di tahun 2014 bisa tertekan hingga 20-30%. Namun, itu semua tergantung kenaikan suku bunga kredit perbankan untuk properti. "Harga bisa tertekan 20-30% di tahun 2014. Tapi tergantung suku bunga jika tidak menaikkan terlalu tinggi," ujarnya.


Ia menjelaskan, dengan kenaikan suku bunga kredit perbankan, maka akan berdampak pada berkurangnya permintaan terhadap kredit properti. "Suku bunga naik ini akan berkurangnya permintaan properti dan kredit properti, akan banyak spekulasi kredit," katanya.


Menurutnya, untuk saat ini investor disarankan untuk menahan dulu investasi di properti dan lebih memperhatikan kondisi portofolio keuangan. "Orang bisa menahan dulu beli properti. Tahan dulu beli properti. Buat yang uangnya pas-pasan ada bagusnya coba hold dulu. Cek komposisi portofolio kita," kata Aidil.


(drk/hen)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!