Banking Sector – Rating Moody’s
Moody’s menerbitkan kajian atas empat bank besar Indonesia. Dalam publikasinya Moody’s memberi peringkat investment grade Baa3 dengan outlook stabil kepada PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Central Asia (BBCA). Peringkat kekuatan financial (bank financial strength rating - BFSR) keduanya adalah D+/Baa3. Sementara itu Moody’s memberikan rating BFSR D+/Ba1 kepada PT Bank Mandiri (BMRI) dengan peringkat utang jangka panjang Baa3 dengan outlook stabil. Sementara itu PT Bank Negara Indonesia (BBNI) diberikan BFSR D/Ba2, rating Baa2 dengan outlook stabil.
Bakrie Group – Mundurnya rencana divestasi BUMI
Rencana divestasi Bakrie Group untuk memisahkan PT Bumi Resources (BUMI) dari Bumi Plc. (London) kembali mundur dari jadwal yang telah ditentukan. Kendati demikian Bakrie Group menargetkan proses tersebut selesai tahun ini. Menurut rencana awal transaksi pemisahan d
Coal Sector – Rencana penerapan Bea Keluar batubara
Rencana pemerintah untuk menaikkan besaran royalti dan mengenakan bea keluar terhadap komoditas batubara dinilai tidak tepat dikarenakan harga batubara masih melemah. Saat ini royalti batubara dikenakan sebesar 6.5% untuk pemegang izin usaha pertambangan (IUP) dan 13.5% untuk perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara (PKP2B). Rencananya, royalti untuk IUP akan dinaikkan sehingga tidak terlalu jauh berbeda dengan PKP2B. Namun rencana pengenaan bea keluar dan kenaikan royalti batubara tahun depan belum ada kepastian dan penerapannya dari pemerintah.
SMBR – Kenaikan biaya investasi
Rencana pembangunan pabrik semen PT Semen Baturaja (SMBR) berpotensi tertunda seiring dengan potensi perubahan nilai investasi pembangunan seiring depresiasi Rupiah. Pabrik baru tersebut membutuhkan dana investasi senilai Rp 2.65 Triliun dengan asumsi kurs Rp 9,500 per US$. Seiring dengan pelemahan kurs, manajemen perlu menghitung ulang ketersediaan dana, apakan menambah investasi atau menunda rencana. SMBR tengah melakukan tender pembagunan pabrik Baturaja II berkapasitas 1.85 juta ton per tahun. Menurut rencana awal, proses konstruksi diperkirakan dapat dilaksanakan tahun depan.
WSKT – Rencana menambah pabrik beton
PT Waskita Karya (WSKT) akan menambah satu pabrik precast atau beton pra cetak dengan kapasitas 200,000 ton di Palembang. Pabrik tersebut ditargetkan beroperasi Februari tahun depan. Namun WSKT masih dalam tahap pencarian lahan dan WSKT telah menganggarkan investasi Rp 15 Miliar untuk membangun pabrik precast. WSKT akan memanfaatkan pendanaan internal untuk pembangunan precast tersebut. Saat ini, WSKT telah memiliki empat pabrik precast di Sadang, Cibitung, Pasuruan, dan Bali dengan total produksi 750,000 ton precast per tahun. WSKT berharap dengan membangun lima pabrik precast dapat menekan beban operasional WSKT sekitar 0.5%-1%.
(ang/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!