Penanaman kedelai ini sebagai wujud pencanangan program kedaulatan pangan untuk kemandirian bangsa. Penanaman kedelai dilakukan di di Desa Tirtohargo Kecamatan Kretek, Bantul yang merupakan salah satu lumbung pangan di wilayah itu.
Di hadapan kader partai dan warga Bantul, Megawati dalam pidatonya menyatakan keprihatinannya mengenai pengelolaan pertanian. Meski Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan hasil pertanian namun kenyataannya masih banyak yang impor dari berbagai negara.
"Sebagai negara berdaulat, 32 tahun yang akan datang kita nanti berusia satu abad tapi Indonesia masih jalan di tempat," kata Megawati di Bantul, Minggu (29/9/2013).
Menurut dia, beras misalnya masih impor dari beberapa negara tetangga seperti Vietnam, Thailand, India. Demikian pula dengan kedelai juga harus impor dari negara lain.
"Gandum, kita bukan penanam gandum, tapi kita sudah dicekoki oleh roti sehingga harus impor sebesar 6,3 juta ton gandum senilai 2,3 juta USD di antaranya dari Australia," katanya.
Dalam pidato tersebut sesekali Megawati menggunakan Bahasa Indonesia campur Bahasa Jawa yang masih dikuasainya. Bahasa Jawa itu digunakan saat bertanya kepada para petani dan warga yang ikut hadir dalam acara tersebut.Next
(bpn/dru)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
