"Sekarangkan impor kedelai sudah dibuka (bea masuk 0%). Pokoknya sampai harga stabil kita akan jaga terus secara sistematis, ini kan kita lagi darurat sehingga harus dibuka impornya, tidak ada yang namanya kartel-kartelan kedelai, pelaku usaha importir kedelai makin banyak," kata Rusman ketika ditemui di Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jl Gatot Subroto, Senin (30/9/2013).
Diakui Rusman, akibat dibukanya impor kedelai dengan bea masuk 0% menjadi kontraproduktif dengan kondisi petani kedelai.
"Petani kedelai tentu ingin menikmati harga yang bagus, harga kedelai naik baik buat petani, seharusnya perajin tahu-tempe juga seperti itu, tapi dalam konteks ini (bebaskan impor kedelai) yang berlawanan. Tapi harga kedelai saat ini sudah ideal, ideal bagi petani dan perajin," tambahnya.
Ia mengklaim harga dan pasokan kedelai di dalam negeri sudah aman. Beberapa pekan lalu harga kedelai sempat tembus di atas Rp 10.000/Kg di berbagai daerah.
"Sekarang harga dan pasokan kedelai sudah aman," katanya.
Menurut Rusman, harga dan pasokan kedelai saat ini sudah terkendali karena pemerintah telah mengeluarkan aturan bebas bea masuk untuk impor kedelai dari semula 5% menjadi 0%.
(rrd/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!