Pasang RFID Bayar Rp 200.000 Itu Bohong!

Jakarta -Antrian mengular dalam pemasangan alat monitor dan pengendalian BBM subsidi (RFID/Radio Frequency Identification) terjadi di beberapa SPBU beberapa hari terakhir ini. Lantaran ada isu bahwa jika tidak segera memasang, masyarakat akan dikenai biaya Rp 200.000. Padahal, isu itu cuma isapan jempol belaka.

Salah satu petugas pemasang RFID dari PT INTI (Persero) di SPBU Cikini, Tata Sukarta, menegaskan isu itu tidak benar. Malah menurutnya pemasangan RFID tidak dipungut biaya sepeserpun alias gratis.


"Ada info kalau pemasangan RFID ada uang Rp 200.000 itu bohong!" tegas Tata kepada detikFinance di SPBU Cikini, Jakarta, Senin (2/12/2013).


Tata menduga hal itu pula yang memicu masyarakat berbondong-bondong memasang RFID yang berimbas pada antrian yang panjang. Bahkan hingga sempat terjadi kerusuhan kecil.


"Dari pihak Pertamina dan INTI tidak memungut biaya," lanjutnya lagi.


Salah seorang petugas pemasang lain, Janu mengatakan dirinya kerap mendapati pengendara yang memberi uang, dengan harapan pengendara tersebut mendapat giliran lebih awal agar kendaraannya dipasangi RFID.


"Itu nyogok, kita nggak terima," jelas pria yang masih duduk di bangku SMK ini.


(zul/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!