PLTU Suralaya Terbakar, Terjadi Pemadaman Listrik Bergilir di Jawa

Jakarta -PT PLN (Persero) memastikan dampak terbakarnya salah satu unit pembangkit di PLTU Suralaya, Cilegon, Banten sore tadi sekitar pukul 16.00 WIB berdampak terhadap pada pasokan listrik di jaringan Jawa dan Bali. Beberapa daerah khususnya di Jawa mengalami pemadaman listrik bergilir maksimal 3 jam.

Hal ini disampaikan oleh Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN, Bambang Dwiyanto kepada detikFinance, Minggu (1/12/2013)


"Benar ada satu unit dari PLTU Suralaya meledak, meledaknya satu unit PLTU Suralaya 400 MW memicu 3 PLTU lainnya mati, itu kapasitasnya total 1.700 MW," kata Bambang.


Menurut Bambang, hal ini menyebabkan pengurangan beban atau pemadaman bergilir di sistem Jawa-Bali. Pemadaman bergilir ini dipusatkan di Jawa antaralain di Jakarta hingga Jawa Timur mengalami pemadaman listrik seperti dari Jakarta hingga Surabaya.


"Maksimum pemadaman 3 jam yang dialami pelanggan, tapi itu hanya 1:20 jadi daerah yang tetap menyala. Total beban Jakarta 22.000 MW, yang berkurang dari Suralaya hanya 1.700 MW,"katanya.


Ia mengatakan saat ini PLN sedang mengupayakan tiga unit pembangkit di Suralaya segera berfungi lg. Hingga malam ini, baru bisa satu unit pembangkit yang berfungsi. Rencananya satu unit yang terbakar akan dicover dengan cadangan listrik yang ada di jaringan Jawa dan Bali


Bambang menduga penyebab kebakaran karena trafo yang rusak dan terbakar. Menurut Bambang, PLN sebelumnya sudah berencana mengganti trafo tersebut namun sebelum diganti sudah meledak duluan.


"Sekarang masih trafonya di Jawa Timur lagi diangkut pakai kapal," katanya.


(rrd/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!