Dari 11.000 Pasar Hanya 1 yang Tutup Kena Dampak Bencana

Jakarta -Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah merinci jumlah pasar tradisional di seluruh Indonesia yang terkena dampak bencana alam seperti banjir, tanah longsor hingga letusan gunung.

Menurut Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi, hanya ada satu pasar tradisional yang tutup total akibat dampak bencana alam yaitu pasar di kawasan Gunung Sinabung, Karo di Sumatera Utara.


"Semuanya pasar tidak ada yang tutup 100% kecuali pasar yang di dekat Gunung Sinabung," ungkap Bayu saat berdiskusi dengan media di Kantor Kementerian Perdagangan Jalan Ridwan Rais Jakarta, Jumat (24/01/2014).


Menurut data Kemendag jumlah pasar tradisional di seluruh Indonesia mencapai 11.000 unit. Dari jumlah itu, 152 pasar tradisional ada di Provinsi DKI Jakarta. Meskipun begitu operasional pasar memang tidak berjalan 100% akibat dampak bencana alam, namun tetap beroperasi tak maksimal.


"Ternyata setelah didata memang semua pasar kena dampak bencana alam seperti banjir dan lain-lain dan operasinal mereka tidak 100%. Tidak ada satu pasarpun yang terendam itu tutup. Tetapi operasional memang hanya 60%. Jumlah pasar sendiri di seluruh Indonesia mencapai 11.000," imbuhnya.


Untuk penanganan pasar yang tutup di Sinabung, Kemendag sudah menyiapkan beberapa langkah salah satunya dengan merevitalisasi total pasar tersebut.


Dalam APBN 2014, alokasi anggaran untuk Kementerian Perdagangan mencapai Rp 2,24 triliun atau turun dari APBNP 2013 yang mencapai Rp 2,9 triliun. Dari jumlah itu, alokasi untuk revitalisasi pasar tradisional turun dari Rp 1,2 triliun pada tahun 2013 menjadi di bawah Rp 1 triliun di tahun 2014.


"Kalau untuk perintah presiden dipindahkan lokasinya, kita siap mendukung untuk lokasi yang baru dan membangun pasar," katanya.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!