Pedagang Ramai-ramai Oplos Beras Impor Vietnam dengan Lokal

Jakarta -Pasca temuan beras impor yang diduga ilegal asal Vietnam, di Pasar Cipinang, Jakarta Timur, para pedagang mengoplos beras asal Vietnam dengan produk lokal. Cara ini agar terhindar dari razia aparat karena bisa dianggap telah menjual produk ilegal.

"Sekarang sudah diaduk oleh para penjual beras dengan beras lokal," ungkap salah satu pedagang beras yang juga pengurus Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Billy Haryanto kepada detikFinance, Kamis (23/01/2014).


Tindakan mengoplos mulai dilakukan oleh para pedagang beras mulai hari ini. Menurut Billy mayoritas penjual beras di Pasar Induk Cipinang ikut membeli beras yang diduga ilegal itu. Harganya yang jauh lebih murah menjadi pemicu penjual beras ramai-ramai membeli beras medium ilegal asal Vietnam.


"Harganya murah mereka ikutan beli, satu perusahaan bisa 100 sampai 200 ton," imbuhnya.


Namun Billy mengaku senang kasus ini terbongkar dan bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah. Alasannya para petani beras mengaku kembali bersemangat untuk dapat kembali menyuplai beras ke Pasar Induk Cipinang.


"Yang senang petani merasa ada yang mengayomi dan mendengar keluhan mereka atas serbuan beras impor. Dari daerah tadinya loyo sekarang semangat untuk menggiling padi. Sekarang dengan terbukanya kasus ini timbul semangat kerja petani di daerah," imbuhnya.


Ia berharap, Kementerian Perdagangan agar lebih jeli dan berhati-hati untuk menerbitkan rekomendasi impor beras. Billy juga berpesan pemerintah jangan takut untuk memberikan hukuman kepada para importir beras nakal.


"Undang-undangnya harus dipertegas dan tidak pakai kata 'lain-lain'. Tegaskan kalau memang impor beras khusus harus beras khusus saja bukan bisa mendatangkan juga beras medium," serunya.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!