Pengusaha: Dampak Banjir Tahun Ini Lebih Parah dari Tahun Lalu

Jakarta -Bencana banjir yang menerjang sejumlah wilayah Indonesia di tahun ini cukup parah bagi pengusaha. Kerugian akibat banjir yang dialami pengusaha tahun ini lebih besar dari tahun lalu.

"Ongkos produksi naik, pengusaha juga susah naikkan barang maksimal 10%. Ini dampak bencana banjir sudah terjadi 2 minggu terakhir, kita memang betul-betul lebih parah dari tahun lalu. Kerugiannya jauh lebih besar banjirnya jauh lebih besar lagi. Kita belum hitung berapa besar kerugian final-nya," ungkap Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi kepada detikFinance, Sabtu (25/01/2014).


Apindo sudah memegang data kawasan industri yang terkena dampak banjir, meskipun secara tak langsung seperti:



  • Kawasan industri Widjajakusuma (KIW) Semarang Jawa Tengah, aktivitas proyek pengembangan terkendala karena banjir.

  • KBN Cakung akses ke kawasan industri banjir 50-70 cm tetapi operasional tetap berjalan.

  • KBN Marunda sekitar kawasan banjir dan kemacetan parah.




"Ada sebagian yang mengurangi produksinya di kawasan industri di Jawa Tengah, tetapi yang 50% ada yang menutup total. Sebenarnya yang terkena dampak paling banyak adalah industri menengah kecil, sementara industri besar itu banyak terganggu kapasitas produksinya, dan karyawan juga banyak yang tidak masuk. Menurun produktivitas banyak kerugian tambah hari tambah banyak. Itu terutama ada di Jawa Tengah, Bali, di luar Pulau Jawa lainnya," tuturnya.

Sementara itu, menurut Sofjan, dampak banjir juga menyebabkan akses jalan darat terputus seperti jalur Pantura tepatnya di Kudus, Pati, dan Semarang. Akses jalur laut menjadi alternatif karena tertutupnya jalan daratm tetapi gelombang yang besar menghalangi kapal untuk berlayar.


"Kita kirim kapal yang kapasitas 200-300 ton kita juga susah karena karena gelombang yang tinggi," sebutnya.


(wij/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!