Bos Bulog: Harga Gula Impor Selalu Lebih Murah daripada Lokal

Jakarta -Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengakui harga gula impor jauh lebih murah daripada gula lokal. Bulog masih menimbang-nimbang terkait penugasan dari pemerintah untuk menyediakan stok gula hingga ribuan ton di 2014.

"Kalau dihitung-hitung impor, karena harga impor selalu lebih murah. Apalagi sekarang harganya di bawah dalam negeri. Mungkin sampai di dalam negeri, harga fluktuatif tetapi kira-kira Rp 8.000 lebih sedikit. Lokal harapannya Rp 8.900/kg. Saya harus lihat lagi ya," kata Sutarto usai rapat koordinasi pangan di Gudang Bulog Kelapa Gading Jakarta Utara, Rabu (22/01/2014).


Pihaknya akan tetap memprioritaskan mendapatkan pasokan gula dari dalam negeri, dengan memperhatikan kepentingan petani tebu lokal. Hal ini juga dilakukan saat melakukan pengadaan beras lokal.


"Cari untung nomor dua tetapi kita pertahankan itu. Untuk kepentingan stabilisasi harapan untung banyak bukan arahnya ke sana," katanya.


Dalam waktu dekat, pihaknya akan bertemu dengan asosiasi pabrik gula nasional maupun petani gula. Hal itu dilakukan untuk mengetahui berapa besar kemampuan gula lokal yang bisa diserap oleh Bulog.


"Semua pasti maunya di dalam negeri, tetapi saya sudah merencanakan untuk bertemu dengan pabrik-pabrik gula. Jadi yang kedua dengan asosiasi petani, jadi kita utamakan itu lah. Kalau kurang baru misalnya tidak sanggup nanti kita laporkan di rakor misalnya terpaksa harus impor. Belum bisa kita alokasikan berapa uang impor dan dari gula lokal," imbuhnya.


Perum Bulog mendapat tugas dari pemerintah untuk mengamankan stok gula nasional di tahun 2014 oleh pemerintah sebanyak 350.000 ton.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!