Di Jakarta Harga Cabai Naik Karena Banjir, di Jawa Tengah Malah Turun

Purwokerto -Situasi berbeda terjadi di daerah luar Jakarta. Bila di Jakarta harga cabai naik karena pasokan terganggu banjir, di Jawa Tengah harga cabai malah turun dan membuat petani rugi.

Petani cabai di lereng Gunung Slamet mengalami kerugian, karena cabai yang dihasilkan di sentra sayuran tidak bisa dikirim ke pasar di wilayah Jakarta dan sekitarnya, sehingga banyak sayuran yang rusak dan harganya anjlok saat dijual di pasar lokal.


"Sebelum musim hujan seperti ini biasanya harga cabai sekitar Rp 30 ribu per kilogram, tetapi sekarang paling hanya Rp 20 ribu," kata salah satu pedagang cabai di Pasar Wage, Purwokerto, Harjo (57), Rabu (22/1/2014).


Menurut Harjo, banjir yang melanda sejumlah wilayah juga turut menjadi faktor turunnya harga cabai. Kondisi tersebut membuat para petani mengirimkan barang produksi pertanian mereka ke pasar lokal. "Saya ambil cabai ini dari daerah Baturraden. Ternyata di sana banyak yang mengeluhkan karena tidak bisa menjual cabai di Jakarta, karena banjir. Sehingga banyak cabai yang masuk ke pasar lokal," ujarnya.


Sementara menurut petani di Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Sugito, hampir seminggu terakhir harga produk sayuran di desanya turun. Bahkan produk sayuran yang dihasilkan di desanya tidak bisa dikirim ke Jakarta.


"Selama ini biasanya banyak yang dikirim ke pasar Jakarta. Dalam sehari kami bisa mengirim sampai 5 ton per hari untuk cabai. Tapi, sejak seminggu yang lalu sudah tidak bisa memasok lagi," Katanya saat dihubungi wartawan.


Dia menjelaskan, bukan hanya cabai yang tidak bisa dikirim ke Jakarta, tapi komoditas lain seperti kentang, kubis, dan tomat juga tidak bisa dikirim dan menyebabkan penurunan harga karena banyak petani yang akhirnya memilih pasar lokal sebagai tujuan terakhir pemasarannya.


Biasanya harga cabai yang dijualnya mencapai Rp. 30 ribu per kilogram, tapi sejak seminggu terakhir menurun tajam. "Kemarin, harga cabai dijual Rp 20 ribu per kilogram, sedangkan sekarang harganya menjadi Rp 18 ribu," ungkapnya.


Senin awal pekan ini, detikFinance sempat memantau pegerakan harga sayuran di Pasar Jati Rawasari, Jakarta. Hasilnya, sejumlah sayuran naik. Berikut daftarnya:



  • Bawang merah naik menjadi Rp 25.000 per kg dari sebelumnya Rp 22.000 per kg (13%)

  • Bawang putih naik menjadi Rp 20.000 per kg dari sebelumnya Rp 16.000 per kg (25%)

  • Cabai merah naik menjadi Rp 50.000 per kg dari sebelumnya Rp 45.000 per kg (11%)

  • Cabai hijau naik menjadi Rp 22.000 per kg dari sebelumnya Rp 18.000 per kg (22%)

  • Cabai rawit merah naik menjadi Rp 40.000 per kg dari sebelumnya Rp 35.000 per kg (12,5%)

  • Cabai rawit hijau naik menjadi Rp 35.000 per kg dari sebelumnya Rp 20.000 per kg (75%)

  • Tomat naik menjadi Rp 11.000 per kg dari sebelumnya Rp 10.000 per kg (10%)

  • Kacang panjang naik menjadi Rp 16.000 per kg dari sebelumnya Rp 14.000 per kg (14%)

  • Wortel naik menjadi Rp 8.000 per kg dari sebelumnya Rp 6.000 per kg (33%)

  • Buncis naik menjadi Rp 12.000 per kg dari sebelumnya Rp 10.000 per kg (20%)


(arb/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!