Bisnis Restoran dan Ritel Cerah, Migas Waspada

Jakarta -Pada tahun kuda kayu ini, ahli fengshui memperkirakan sejumlah sektor usaha dengan elemen air dan kayu punya prospek yang cukup cerah. Namun untuk bisnis berunsur tanah dan api, perlu siap-siap dengan tantangan yang tidak ringan.

Djohar Koh, ahli fengshui, menyatakan bisnis dengan elemen air diperkirakan akan moncer. Bisnis yang berhubungan dengan elemen air itu antara lain bisnis restoran, pengapalan, ritel, dan ekspedisi. "Secara fengshui ini cukup bagus," katanya.


Sementara ahli fengshui lainnya yaitu Suhu Xiangyi memperkirakan sejumlah bidang usaha yang bakal hoki antara lain adalah ritel, tekstil, dan makanan. "Bisnis dengan unsur kayu seperti kertas dan serat juga cukup baik," ujarnya.


Menurut Djohar, bisnis dengan unsur kayu memang bagus tetapi tidak terlalu menjanjikan keuntungan yang besar. Sejumlah bisnis yang mewakili unsur kayu adalah fesyen, tekstil, media cetak, dan pertanian.


Elemen logam, lanjut Djohar, sebenarnya punya prospek cukup baik. Namun hal tersebut sepertinya baru kelihatan pada semester II.


"Di unsur logam ada sektor otomotif, alat berat, permesinan, atau perbankan. Pada semester I tidak begitu bagus, sepertinya menunggu sampai semester II," kata Djohar.


Sedangkan bisnis yang diperkirakan tidak terlalu bagus adalah dari elemen tanah dan api. "Untuk tanah, tahun ini dan berikutnya mungkin akan menurun. Tidak sebagus tahun-tahun sebelumnya," sebut Djohar.


Bisnis yang mewakili unsur tanah antara lain adalah properti, konstruksi, dan bahan bangunan. "Properti memang masih jalan, tetapi agak tertahan. Meski agak tertahan, secara umum masih baik," tambah Suhu Xiangyi.


Djohar menyarankan sebaiknya tidak membeli properti untuk spekulasi. "Harus hati-hati, karena tahun ini mengarah ke penurunan. Saya tidak menghitung persis berapa penurunannya, tetapi lumayan banyak," ujarnya.


Sementara untuk elemen api, baik Djohar dan Suhu Xiangyi memperkirakan bakal mengalami tantangan berat. "Ini terutama untuk api yang besar, yaitu sektor-sektor energi. Misalnya batubara atau migas," kata Suhu Xiangyi.


(hds/DES)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!