Menurut Chatib, ini akan menjadi tradisi baru bagi perpolitikan di Indonesia. Bahwa dalam mencegah konflik kepentingan, seorang Menteri rela melepaskan jabatannya untuk menjadi calon presiden.
"Saya memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada pak Gita untuk keputusan itu. Saya kira ini akan membuat keputusan preseden atau tradisi baru dalam politik di Indonesia karena ada menteri yang memilih mundur untuk mencegah konflik kepentingan," kata Chatib dalam pesan singkatnya kepada detikFinance, Minggu (2/2/2014).
Posisi Menteri Perdagangan hingga saat ini masih kosong. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum mengumumkan pimpinan Kementerian Perdagangan yang akan bekerja hingga pemerintahan berakhir. Namun Chatib menyebutkan Presiden SBY tentu telah mempersiapkan.
"Mengenai calon pengganti, ini sepenuhnya hak prerogatif Presiden dan Presiden tentu telah mempersiapkannya. Kita tunggu saja," ujarnya.
Seperti diketahui, efektif mulai 1 Februari 2014, Gita Wirjawan mundur dari jabatannya sebagai Menteri Perdagangan. Surat pengunduran diri Gita sudah disetujui oleh Presiden SBY.
"Saya mengundurkan diri efektif 1 Februari 2014. Suratnya (pengunduran diri) sudah disetujui oleh Presiden," kata Gita dalam jumpa pers di kantor Kementerian Perdagangan.
Alasan Gita mengundurkan diri adalah karena mengikut konvensi calon presiden dari Partai Demokrat. Gita ingin fokus kepada konvensi tersebut.
"Saya ucapkan terima kasih kepada rekan saya di Kemendag. Pak Wamen, Pak Sekjen, dan 3.000 saudara saya di Kemendag yang memberikan dukungan ke saya yang sangat besar sekali, untuk mengeluarkan kebijakan untuk kepentingan rakyat," kata Gita.
Gita sejak 2011 lalu dilantik menjadi Menteri Perdagangan menggantikan Mari Elka Pangestu. Gita juga sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
(mkl/zul)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
