Harga Tanah Makin Mahal, Ini Jurus Ciputra Bangun Proyek Properti

Jakarta -Fakta harga tanah di Indonesia kian mahal dan sulit, membuat pengembang properti memutar otak untuk tetap menggarap proyek. Misalnya yang dilakukan oleh pengusaha properti kawakan Ciputra, sang pemilik Ciputra Grup.

"Sekarang kan harga tanah mahal sekali, belum lagi susahnya pemilik tanah melepas tanahnya, sehingga mau bangun rumah, apartemen dan lainnya cukup sulit, apalagi di kota besar," ucap Ciputra ditemui di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, SCBD, Jakarta, Senin (24/2/2014).


Ciputra mengungkapkan, untuk mengatasi hal tersebut, ia memakai strategi dengan mengandeng pemilik tanah untuk diajak bekerjasama.


"Agar kita tidak kesulitan cari tanah, kita gandeng pemilik tanahnya, kita ajak kerjasama, untungnya bagi rata. Tapi bagi developer lain ini sulit, karena memerlukan nama pengembang yang benar-benar profesional, integritas dan jujur," ucapnya.


Ciputra menjelaskan skema kerjasamanya, yaitu lahan yang dikerjasamakan dibangun properti seperti hunian. Setelah semua unit terjual maka akan dihitung terkait harga tanahnya, harga hunian dan keuntungannya dibagi.


"Jadi pemilik tanah itu tidak hanya untuk dari jual tanah saja tapi juga keuntungan penjualan properti yang dibangun di atas tanahnya," jelasnya.


Ciputra menambahkan, saat ini hampir sebagian proyek properti yang dibangun di Indonesia menggunakan sistem ini.


"Kita punya proyek tahun ini ada 50 proyek seluruh Indonesia dari Sumatera Utara sampai Papua, hampir semuanya menganut sistem kerjasama ini," katanya.


(rrd/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!