Krisis Listrik di Sumut Akibat Birokrasi yang Ribet

Jakarta -Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo menjelaskan krisis listrik di Sumatera Utama terjadi akibat dampak dari lambannya perizinan pembangunan pembangkit. Akibatnya pembangunan pembangkit tidak sesuai rencana, padahal kebutuhan listrik terus tumbuh.

"Krisis sekarang karena keputusan 5-6 tahun lalu. Keputusan misal izin pembangkit PLTA, geothermal, mikro hidro. Itu termasuk amdal," kata Susilo di acara General Electrik di Hotel Indonesia, Jakarta, Selasa (25/2/2014).


Susilo menjelaskan, kebijakan energi yang dikeluarkan saat ini akan terasa dampaknya pada 5 hingga 6 tahun ke depan. Ketika izin dihambat maka proses pembangunan pembangkit ikut terlambat sehingga krisis listrik sangat mungkin terjadi.


"Semua harus berpikir masa depan, jangan dipersulit sekarang," jelasnya.


Selain izin, ada faktor pembebasan lahan yang dulu sempat menghambat pembangunan pembangkit. Namun kini, Badan Pertanahan Nasional (BPN) sangat aktif membantu proses pembebasan lahan.


"Kalau tanah, kepala BPN sekarang sangat membantu. Dia punya tim koordinasi," jelasnya.


(feb/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!