Lapangan Minyak di RI Makin Sepi Peminat

Jakarta -Indonesia memerlukan banyak investor untuk mengebor minyak dan gas bumi, agar cadangan minyak Indonesia yang tersisa 4 miliar barel bisa bertambah. Namun sayangnya investor makin kurang minat mengebor di Indonesia.

Hal ini terlihat makin sedikitnya minat investor dari wilayah kerja migas yang ditawarkan pemerintah. Seperti pada Lelang Reguler Wilayah Kerja Migas Tahap II Tahun 2013 ditawarkan 7 wilayah kerja, namun investor yang berminat hanya 1 saja.


Begitu juga pada Lelang Penawaran Langsung Tahap I Tahun 2013, di mana lapangan migas yang ditawarkan sebanyak 16 wilayah, namun yang berminat hanya 5 investor.


Belum lagi pada pengumuman pemenang lelang wilayah kerja pada Kamis (19/12/2013) lalu. Untuk lelang tahap II tahun 2012, wilayah kerja migas yang ditawarkan ada 7 wilayah. Namun jumlah dokumen yang dibeli adalah 19 dokumen untuk 4 wilayah kerja, yakni Bengara II, NE. Sepanjang, Seringapatam I dan II. Tapi ada 3 wilayah kerja yang tidak diminati yakni West Masalima, West Asri, dan Wanapiri.


Namun hari ini, yang ditandatangani hanya 1 wilayah kerja, yakni Bengara II yang berada di lokasi daratan dan lepas pantai Kalimantan Utara yang kontraktonya adalah PT Baradinamika Citra Lestari. Sedangkan PT Equator Energy yang telah memenangkan lelang Seringapatam I di NTT ternyata menghilang, karena tidak menandatangi kontrak kerjasama bagi hasil hari ini.


Pada Lelang Penawaran Langsung Tahap I Tahun 2013, di mana ditawarkan sebanyak 16 wilayah kerja, yang berminat hanya 5 investor. Jumlah dokumen yang dibeli adalah 22 dokumen untuk 6 wilayah kerja, yaitu Palmerah Baru, Sakti, Anugerah, North East Madura IV, East Bontang, dan Marauke.


Bahkan pada lelang sebelumnya, yaitu Lelang Reguler Wilayah Kerja Migas Tahap I Tahun 2012 periode 28 Maret hingga 26 Juli 2012, dan lelang Penawaran Langsung Wilayah Kerja Migas Non Konvensional Tahun 2012 periode 4 Juni hingga 19 Juli 2012, dari 5 wilayah kerja migas yang ditawarkan, hanya 1 yang diminati investor.


Di tengah sepinya peminat investor dari wilayah kerja yang ditawarkan, Menteri ESDM Jero Wacik justru melihat investor masih banyak yang berminat.


"Kalau dalam situasi tahun politik saat ini, ternyata masih banyak investor baru yang berminar investasi di Indonesia. Artinya gairah investasi masih tinggi, makanya saya mendorong Direktur Jenderal Migas percepat semua urusan, tapi walau dicepat-cepat harus tetap akuntabel, tidak boleh langgar aturan kanan-kiri, semuanya harus terorganisir sesuai peraturan perundang-undangan," ujar Jero Wacik usai menyaksikan penandatanganan kontrak kerja sama bagi hasil wilayah kerja Migas konvensional Tahun 2014, di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (26/2/2014).


(rrd/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!