Petani Apel Malang Rugi, Biaya Produksi Rp 7.000/Kg Dihargai Rp 4.000/Kg

Jakarta -Para petani Apel Malang di Kota Batu, Jawa Timur mengaku merugi karena rendahnya harga jual daripada biaya produksi. Saat ini, harga jual Apel Malang hanya Rp 2.500-4.000/Kg di tingkat petani, sedangkan biaya produksi Rp 7.000/Kg.

"Harga produksi apel per kg itu Rp 6.000/Kg-Rp 7.000/kg sedangkan harga jualnya dari petani ke pengumpul hanya Rp 2.500 hingga Rp 4.000/kg. Berarti nggak nutup dan petani rugi," ungkap salah satu petani apel skala besar, Neneng saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan Jalan Ridwan Rais Jakarta, Senin (24/02/2014).


Hal ini dipicu karena maraknya peredaran buah apel impor asal China di dalam negeri termasuk di Kota Batu dan Malang. Dampaknya, para petani enggan menanam apel, lebih memilih menjual lahan mereka untuk perkebunan tebu, hotel maupun agrowisata.


Sehingga lahan perkebunan Apel Malang di Kota Batu, Jawa Timur setiap tahun terus menyusut. Kini luas lahannya hanya 2.000 hektar atau telah susut 70% dari era tahun 1980-an yang sempat mencapai 7.000 hektar.


"Banyak rekan-rekan saya yang meninggalkan perkebunan apel karenA kurang menjanjikan. Harga apel merosot tajam. Kebun perkebunan apel banyak yang menjadi perkebunan tebu ataupun yang lainnya. Saya justru kasihan kalau perkebunan ditelantarkan dan berspekulasi mendapatkan harga terbaik," katanya.


Ia juga menjelaskan kebanyakan petani apel di Kota Batu tidak terdidik dalam berbisnis buah. Mereka kebanyakan tidak mengerti dalam menjalankan bisnis perkebunan yang menjadi dasar untuk bisa masuk ke pasar modern. Mereka juga tidak paham tentang cara panen dan pasca panen, akibatnya mutu buah menurun.


"Proteksi pemerintah terhadap buah lokal sangat minim," katanya.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!