"Sumur Kido sudah mencapai kedalaman 5.355 meter, lama pengeboran hingga Jumat kemarin sudah selama 320 hari," kata Kepala Humas SKK Migas Perwakilan Papua-Maluku, Bambang Dwi Djanuarto kepada detikFinance, Minggu (6/4/2014).
Namun, sampai saat ini sumur yang dibor Genting Oil belum ada tanda-tanda menghasilkan migas, walaupun di atas kertas, kawasan Kido punya potensi migas yang besar.
"Saat ini masih diuji, belum ketahuan sumur gas atau minyak, bila hasil eksplorasi menunjukkan sumur minyak maka ini merupakan sumur minyak terdalam di Indonesia bahkan bisa saja di dunia, bila hasilnya gas bumi, maka sumur gas terdalam di Indonesia. Belum ketemu migas walau sudah di bor 5.355 meter menunjukkan mencari minyak dan gas makin sulit saat ini," ungkap Bambang.
Dwi mengatakan dana yang dikeluarkan untuk eksplorasi tersebut, mencapai US$ 400 juta atau kurang lebih Rp 4 triliun.
"Itu belum termasuk development, pastinya lebih besar lagi, dan memang dibutuhkan modal besar, teknologi tinggi dan risiko tinggi, ini merupakan ciri khas industri hulu migas," katanya.
Ia menegaskan industri migas butuh dukungan semua pihak termasuk pemerintah daerah. Tanpa dukungan pemerintah daerah akan banyak kesulitan dalam mencari cadangan migas nasional.
(rrd/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!