"Masih sangat kecil sebenarnya, untuk ekspor manggis, cuma 1 kontainer sekitar 20 ton. Tapi lumayanlah kan baru awal," ujar Ketua Asosiasi Eksportir Sayur dan Buah Indonesia (AESBI) Hasan Johnny Widjaja kepada detikFinance, Minggu (6/4/2014)
Selandia baru menjadi pangsa ekspor yang cukup untuk menarik untuk buah manggis. Kedepan manggis akan diupayakan untuk secara rutin diekspor pada setiap bulannya.
Hasan menambahkan, manggis yang diekspor berasal dari daerah Purwakarta dan beberapa kota lain di wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim). Meskipun lahan manggis sudah tersebar luas sampai dengan pelosok negeri.
"Kalau yang diekspor itu dari Purwakarta. Paling banyak dari sana. Ada juga dari daerah lain tapi sedikit. Purwakarta ini kan karena dekat juga dengan Jakarta. Lebih efisien kan untuk pengiriman ke luar," jelasnya.
Bila dibandingkan dengan Tiongkok, ekspor ke Selandia Baru memang jauh lebih kecil. Manggis yang dipasok ke negeri tirai bambu tersebut bisa mencapai 40 ton atau 2 kontainer per Minggu.
"Kalau kebutuhan itu Tiongkok adalah 5-6 kontainer per minggu, tapi yang kita ekspor kesana baru 2 kontainer rata-rata per minggu," kata Hasan.Next
(mkl/rrd)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!