OSO Securities: Indeks Cenderung Terkoreksi

Jakarta -Juma’at pekan kemarin (04/04) IHSG dilanda aksi profit taking. IHSG terkoreksi sebesar 0.68% atau turun 33.37 poin ke level 4,857.94. Minimnya sentimen membuat pelaku pasar untuk mengamankan portofolionya dengan melakukan aksi profit taking. Sektor yang memimpin pelemahan IHSG adalah sektor konsumer yang melemah sebesar 1.39%. Investor asing melakukan net sell sebesar Rp41 miliar.

Sementara itu, bursa Wall Street pada akhir pekan kemarin rata-rata ditutup turun signifikan, di mana Indeks Dow Jones turun sebesar 0.96% di level 16,412.71, Indeks S&P turun sebesar 1.25% menjadi 1,865.09 dan indeks Nasdaq juga mengalami pelemahan sebesar 2.60% ke 4,127.73. Bursa Wall Street melanjutkan koreksi karena investor melihat bahwa beberapa saham yang mempunyai kapitalisasi besar sudah overvalue terutama pada saham sektor bioteknologi dan saham sektor high technology yang membuat bursa Wall Street tertekan. Di samping itu, rilisnya data unemployment rate yang kurang memuaskan yakni berada tetap pada level 6,7% atau lebih buruk dari konsensus 6,6% yang menandakan bahwa adanya sedikit perlambatan pada pemulihan ekonomi AS juga turut menekan pergerakan bursa Wall Street.


Hari ini kami perkirakan IHSG akan cenderung terkoreksi karena mendapat sentimen negatif dari indeks Global. Pagi ini rata-rata bursa regional dibuka pada zona merah. Secara teknikal, IHSG berada di bawah upper bollinger bands dan membentuk candle hanging man. Indikator MACD bergerak mendatar dengan histogram negatif, indikator stochastic berada di area overbought. Kami perkirakan IHSG akan berada pada kisaran support 4,800 dan resistance 4,925.


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!