OSO Securities: Pasar Tertekan Profit Taking

Jakarta -Kemarin (23/04) pergerakan IHSG terlihat masih cenderung flat. IHSG melemah tipis sebesar 0.10% atau turun 5.05 poin ke level 4,893.14. IHSG sempat menguat di dorong rilisnya data manufaktur China yang mengalami kenaikan dari 48 menjadi 48.3. Namun memasuki sesi kedua investor melakukan aksi profit taking sehingga menekan laju IHSG. Investor asing masih mencatatkan net buy sebesar Rp457 miliar.

Sementara itu, indeks di bursa Wall Street pada perdagangan semalam ditutup terkoreksi setelah beberapa hari mengalami kenaikan, di mana indeks indeks Standard & Poor's 500 turun 0,22% menjadi 1.875,39, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,08% menjadi 16,501,65 dan indeks Nasdaq juga turun sebesar 0.83% menjadi 4,126.97. Pelemahan seiring dengan rilisnya data penjualan rumah baru di AS yang mengalami penurunan dari sebelumnya 449.000 menjadi 384.000. Di samping itu, aktivitas manufaktur AS juga sedikit mengalami perlambatan menjadi 55.4 dari sebelumnya 55.5 yang turut mendorong aksi jual para investor.


Hari ini kami perkirakan IHSG akan cenderung tertekan akibat aksi profit taking pelaku pasar. Secara teknikal, IHSG berada di atas area middle bollinger bands dan membentuk menyerupai candle gravestone doji. Indikator MACD bergerak menurun dengan histogram negatif, indikator stochastic oscillator berada di area oberbought. Kami perkirakan IHSG akan berada pada kisaran support 4,856 dan resistance 4,920.


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!