Tahap berikutnya dilanjutkan proses kajian dan kontruksi fase II, yakni dari Bundaran HI-Kampung Bandan sepanjang 7,8 km. Rute MRT Lebak Bulus yang membentang 23,5 km ini, merupakan proyek MRT bagian utara-selatan.
Fase I untuk rute Lebak Bulus-Bundaran HI, bisa beroperasi melayani warga DKI mulai semester I-2018. Namun pengembangan MRT tak berhenti di situ saja.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sedang melakukan studi kelanjutan proyek MRT bagian barat-timur, yang membentang dari Balaraja (Banten) hingga Cikarang (Jawa Barat).
“MRT utara-selatan dari Lebak Bulus ke Kampung Bandan. Ada timur-barat dari Cikarang-Balaraja,” kata Direktur Lalu Lintas dan Angkatan Kereta Api, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Hanggoro Budi Wiryawan kepada detikFinance di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (30/4/2014).
Ruas barat-timur ini akan membentang sepanjang 89,6 km. Fase I untuk rute Kalideres-Ujung Menteng sepanjang 31,7 km, fase II (sisi timur) untuk rute Ujung Menteng-Cikarang sepanjang 23,6 km, dan fase III (sisi barat) rute Balaraja-Kalideres sepanjang 34,3 km. “Itu masih FS,” ujarnya.
Saat proses kontruksi akan terjadi persilangan antara rute bagian timur-barat dan utara-selatan. “Masuk DKI lewat bawah tanah,” sebut Hanggoro.
Untuk bagian barat-timur ini, pengembangannya akan melalui 3 provinsi yakni Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Meski saat ini MRT Jakarta sebagai pemegang konsesi bagian utara-selatan, Kemenhub selaku regulator tetap akan melelang ruas barat-timur.
Tidak menutup kemungkinan PT MRT Jakarta bisa menangkan atau kalah sebagai pengelola konsesi. “Operator kita tawarkan ke swasta,” kata Hanggoro.
(feb/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
