Raksasa Baja Tiongkok Masuk Banyuwangi, RI Bisa Kurangi Impor

Jakarta -Perusahaan baja raksasa asal Tiongkok Wuhan Iron and Steel Group (Wisco) berencana membangun pabrik baja di Banyuwangi, Jawa Timur. Salah satu alasan Wisco berencana investasi di Indonesia karena pasar baja Indonesia yang terbilang cukup besar.

"Sudah sebulan yang lalu saya bertemu (dengan delegasi Wisco). Belum komitmen tetapi mereka (Wisco) mempelajari secara mendalam investasi di Indonesia. Kalau saya bilang mereka lihat kelas menengah yang mapan ini mendatangkan kesempatan penetrasi market kita," jelas Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi saat ditemui di Kantor Menko Perekonomian, Kawasan Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (01/05/2014).


Lutfi menjelaskan, Wisco diharapkan akan memproduksi baja hingga 2 juta ton/tahun. Jumlah itu terbilang cukup untuk menambah kebutuhan baja nasional yang masih kekurangan dan harus impor.


Menurut data Kementerian Perindustrian, konsumsi besi dan baja pasar domestik tahun ini diproyeksikan menembus 12 juta ton. Sementara produksi dalam negeri diperkirakan hanya 8 juta ton, jadi 4 juta ton sisanya harus impor.


"Akan produksi mereka 2 juta ton baja kalau tidak salah. Mereka punya pabrik di Wuhan besarnya 3.000 hektar. Sepanjang mata memandang itu hanya besi saja," tuturnya.


Sementara itu, agar Wisco benar-benar merealisasikan investasinya di Indonesia, pihaknya akan bekerja keras membantu melobi perusahaan tersebut. Lutfi mengaku punya cara khusus merayu Wisco agar berinvestasi di Indonesia. Cara itu sudah ia lakukan kepada investor baja asal Korea Pohang Steel yang akhirnya berinvestasi di Indonesia.


"Contoh saat saya menjadi Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal), saya kunci Pohang Steel. Saya kunci selama 2 minggu meskipun akhirnya saat Pohang Steel merealisasikan investasi bukan lagi saya yang menjabat (sebagai Kepala BKPM)," sebutnya.


Sebelumnya, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pun menyediakan lahan untuk pabrik perusahaan asal Tiongkok itu. Investasi yang akan ditanam US$ 5 miliar atau Rp 50 triliun.


Anas menerangkan, saat ini sedang dikembangkan Banyuwangi Industrial Estate Wongsorejo seluas lebih dari 2.000 hektar. Dari jumlah tersebut, sekitar 1.500 hektar lahan dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII dan kawasan industri tersebut digarap keroyokan tiga BUMN yakni PTPN XII, Pelindo III, dan PT SIER.


Pemkab Banyuwangi menggarap serius rencana investasi Wisco. Karena pabrik pengolahan baja yang diproduksi adalah untuk kebutuhan bahan baku pesawat terbang hingga kendaraan roda empat (mobil). Pada Maret lalu, investor tersebut sudah datang dan melakukan survei lokasi.


(wij/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!