MS Hidayat: Parfum Itu Gaya Hidup, Bukan Kebutuhan Pokok

Jakarta -Kalangan buruh menuntut penambahan komponen kebutuhan hidup layak (KHL) dari 60 item menjadi 84 item. Beberapa tuntutannya adalah uang koran, pulsa, hingga parfum. Menteri Perindustrian MS Hidayat ikut komentar.

Menurut Hidayat, pada prinsipnya kebutuhan hidup layak akan disesuaikan terus menerus seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Tapi itu harus dipertimbangkan dengan tepat. Parfum menurutnya bukan kebutuhan pokok.


"Memang daftar KHL akan meningkat dan berubah terus disesuaikan dengan kriteria kebutuhan pokok yang disesuaikan terus menerus. Yang harus disepakati bersama adalah proritasnya dan apakah penambahan unit parfum itu kan gaya hidup bukan kebutuhan pokok," kata Hidayat kepada detikFinance, Kamis (1/5/2014).


Hidayat menegaskan, kalangan pelaku usaha menuntut buruh untuk terus meningkatkan produktivitasnya dalam bekerja. Itu semua menurutnya perlu dirundingkan bersama agar keberlangsungan usaha tetap terjaga.


"Di lain pihak, ada tuntutan juga dari pihak pengusaha untuk peningkatan produktivitas buruh, peningkatan daya saing produk, penambahan jam kerja mingguan dan sebagainya, yang juga harus dirundingkan agar eksistensi perusahaan terjaga," tegas Hidayat.


(zul/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!