Ada Kekuatan Politik di Balik Serikat Buruh, Ini Kata Sofjan Wanandi

Jakarta -Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi buka suara atas adanya kekuatan politik di balik pergerakan buruh di Indonesia. Sofjan sudah mengetahui kabar bila 2 kubu organisasi serikat pekerja di Indonesia terpecah dan mendukung masing-masing tokoh calon presiden.

Sofjan menyebut, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) di bawah pimpinan Said Iqbal mendukung pencapresan Prabowo. Sedangkan kubu Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) di bawah pimpinan Andi Gani Nani Wea mendukung Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden.


Sofjan menjelaskan, tidak benar bila kepentingan serikat buruh diarahkan kepada kepentingan politik. Ia menyarankan agar Said Iqbal dan Andi Gani membangun sebuah partai politik beraliansi buruh. Karena serikat buruh dibuat untuk kepentingan buruh bukan politik.


"Kalau mereka terjun ke politik praktis silakan bikin partai politik. Toh mereka punya uang tetapi jangan dibawa nama serikat pekerja karena itu murni perjuangan untuk buruh bukan untuk kepentingan politik semata," tegas Sofjan kepada detikFinance, Sabtu (3/5/2014).


Bila Said Iqbal dan Andi Gani tetap berjuang atas nama kepentingan politik, pihak pengusaha tidak akan merespons keinginan para buruh.


"Kalau mereka tetap serikat buruh, perjuangan untuk para buruh dan kepentingan buruh kita mau terima. Tetapi kalau untuk kepentingan politik, kita tidak akan mau bicara," imbuhnya.


Ia juga memastikan, dengan ditunggangi kepentingan politik dalam tubuh serikat pekerja, maka konflik antara pengusaha dan pekerja akan sering terjadi. Hal ini terlihat jelas 4 tahun belakangan.


"Kalau kondisi begini, kita (pengusaha) akan terus berkonflik dengan mereka (pekerja). Selama 4 tahun ini kita sudah rasakan," ujarnya.


(wij/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!