Buruh Minta Uang Koran Hingga Parfum, Pengusaha: Awas Perusahaan Tutup

Jakarta -Banyaknya tuntutan buruh, dari mulai minta tambahan uang koran, pulsa, hingga parfum bisa berpotensi memicu banyaknya perusahaan untuk gulung tikar karena tingginya beban pengeluaran.

Kalangan pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mewanti-wanti, banyaknya tuntutan buruh ini bisa menyebabkan tutupnya perusahaan-perusahaan di Indonesia.


Demikian disampaikan Wakil Ketua Kadin Bidang Kebijakan Publik, Fiskal, dan Moneter Hariyadi Sukamdani kepada detikFinance di Jakarta, Kamis (1/5/2014).


"Ada-ada saja permintaan buruh (uang koran, pulsa, parfum), ini sudah ngawur. Sekarang saja sudah banyak perusahaan-perusahaan padat karya tutup, bagaimana nanti," ujar Hariyadi.


Dia menjelaskan, banyaknya tuntutan buruh berdampak pada beban perusahaan terutama di sektor pada karya. Imbasnya, kata dia, tidak menutup kemungkinan perusahaan-perusahaan ini memilih untuk tutup daripada harus menanggung beban upah yang semakin tinggi.


"Nggak usah jauh-jauh, kita lihat yang paling berdampak dari kenaikan listrik itu kan perusahaan padat karya, mereka dari situ saja sudah keberatan, ditambah tuntutan macam-macam dari buruh, ini mereka mungkin akan pilih tutup," jelas dia.


Haryadi menambahkan, buruh di Indonesia sudah mulai harus berpikir dampak-dampak yang bakal terjadi dari tuntutannya ini.

"Coba nanti kalau beneran tutup, nanti mereka cari-cari kerja lagi susah, pemerintah memangnya sudah siap menyediakan lapangan kerja?" tutupnya.


(drk/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!