Subsidi BBM Harus Dikurangi, Ini Penjelasan Dewan Energi

Jakarta -Anggaran Rp 200 triliun lebih menguap untuk subsidi BBM yang sekitar 77% dinikmati orang mampu. Saatnya subsidi ini dikurangi, bahkan dihapus untuk dialihkan ke sektor produktif seperti infrastruktur demi pemerataan ekonomi.

Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Tumiran mengatakan, gagasan untuk menghapuskan subsidi (BBM) harus dibarengi dengan strategi pengalihan subsidi yang terukur.


"Kalau subsidi BBM-nya dihapus, terus duitnya untuk apa? Harus jelas peruntukannya supaya masyarakat mengerti," kata Tumiran saat dihubungi detikFinance, Sabtu (3/5/2014).


Tumiran menjelaskan, ada baiknya anggaran subsidi dikurangi bertahap, dan dapat dialihkan untuk pembangunan infrastruktur.


"Praktisnya misalnya, tahun 2015 subsidi BBM dikurangi Rp 100 triliun, dananya untuk bangun pembangkit listrik, itu bisa dapat 5 gigawatt itu kan akan lebih berguna. Atau untuk infrastruktur lain," kata dia.


Pengalihan dana subsidi BBM untuk pembangunan infrastruktur, lanjut Tumiran, juga dimaksudkan untuk menjamin pemerataan tersedianya BBM di seluruh Indonesia dengan harga keekonomian yang lebih merata.


"Jangan sampai cuma di pulau Jawa enak-enakan dapat BBM murah, sementara yang di Papua, Kalimantan, mereka harus bayar mahal," tambahnya.Next


(dnl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!