Buruh Minta TV LED Hingga Uang Bioskop, Sofjan Wanandi: Tak Masuk Akal

Jakarta -Saat perayaan Hari Buruh Internasional 1 Mei 2014, kelompok serikat buruh meminta penambahan jumlah item Komponen Hidup Layak (KHL), dari 60 menjadi 84 item. Beberapa item baru yang diminta antara lain parfum, tabloid, TV LED 19 Inci, hingga alokasi upah minimum (UMP) untuk nonton bioskop.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan dengan tegas, permintaan buruh saat ini semakin tidak masuk akal.


"Permintaan sudah tidak masuk akal," kata Sofjan kepada detikFinance, Sabtu (03/05/2014).


Sofjan menambahkan, pihaknya tidak akan merespons atas keinginan para buruh. Menurut Sofjan, jumlah item KHL tahun ini masih relevan dengan kebutuhan hidup para buruh sekarang. Sehingga ia memastikan tidak akan menambah jumlah item KHL.


"Kita terus terang nggak mau tanggapi permintaan buruh ini. KHL tahun ini masih cukup dan relevan dengan kebutuhan buruh sekarang," imbuhnya.


Kemudian Sofjan mengungkapkan, penambahan item KHL harus melalui prosedur yang cukup ketat yang melibatkan dewan pengupahan, yang berisi perwakilan pengusaha, pekerja, serta pemerintah atau tripartit. Sebelum ditentukan KHL baru, dewan pengupahan harus terlebih dahulu melakukan survei layak tidaknya item KHL yang berlaku.


"KHL itu harus dihitung dengan dewan pengupahan lalu harus dilakukan survei bersama dan kebutuhan buruh untuk apa. Jadi jangan menuntut saja tanpa aturan dewan pengupahan yang ada. Jadi sekarang kita hanya diamkan," paparnya.


(wij/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!