Akhir Pekan, IHSG Ditutup Melemah Tipis

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu bertahan di zona hijau, setelah koreksi yang terjadi mulai perdagangan sesi II. Sektor pertambangan menjadi yang terkoreksi paling dalam, yaitu 1,92%.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pun ikut mengalami pelemahan 38 poin (0,33%) menjadi Rp 11.525 per dolar AS.


Pada Jumat (2/5/2014), IHSG dibuka 4.845,341. Indeks sempat mencapai posisi tertinggi di 4.858,907 pada sesi I. Namun pada sesi II, Indeks cenderung melemah dan berakhir di 4.838,76. Turun 1,386 poin (0,03%).


Perdagangan hari ini cenderung datar dengan frekuensi 195.071 kali, 4,65 miliar saham, dan nominal Rp 5,53 triliun.


Berikut situasi bursa-bursa regional sore hari ini:



  • Indeks Nikkei 225 naik terkoreksi 27,62 poin (0,19%) menjadi 14.457,51.

  • Indeks Hang Seng menguat 126,7 poin (0,57%) menjadi 22.260,67.

  • Indeks Straits Times melemah 15,56 poin (0,48%) menjadi 3.249,15.




Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 4.100 ke Rp 74.000, Gowa Makassar Tourism Development (GMTDA) naik Rp 1.200 ke Rp 7.400, Siloam International Hospitals (SILO) naik Rp 1.000 ke Rp 12.000, dan Gudang Garam (GGRM) naik Rp 800 ke Rp 57.300.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multi Bintang Indonesia (MLBI) turun Rp 3.000 menjadi Rp 1.127.000, Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) turun Rp 500 menjadi Rp 21.450, Indo Tambangraya Megah (ITMG) turun Rp 475 menjadi Rp 25.000, Siantar Top (STTP) turun 350 menjadi Rp 2.500, dan Mitra Adiperkasa (MAPI) turun Rp 250 menjadi Rp 6.125.


(hds/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!