Pengusaha: Buruh RI Belum Siap Hadapi Pasar Bebas ASEAN 2015

Jakarta -Kalangan pengusaha Indonesia masih ketar-ketir menghadapi pasar bebas ASEAN di 2015 mendatang. Ketidaksiapan tenaga kerja Indonesia menjadi salah satu faktor utama tidak pedenya pengusaha untuk unjuk gigi dengan negara-negara tetangga di ASEAN.

Wakil Ketua Kadin Bidang Kebijakan Publik, Fiskal, dan Moneter Hariyadi Sukamdani menilai, Indonesia khususnya para buruh masih belum siap menghadapi pasar bebas ASEAN yang bakal dibuka pada 2015 mendatang.


"Kita nggak siap. Sama sekali belum siap, masih jauh untuk bisa menghadapi AEC di 2015 nanti," kata Hariyadi saat dihubungi detikFinance di Jakarta, Kamis (1/5/2014).


Hariyadi menyebutkan, salah satu faktor tidak siapnya para buruh menghadapi pasar bebas ASEAN 2015 adalah masih minimnya tingkat pendidikan dan keterampilan buruh di Indonesia. Hal ini menjadi hamabatan untuk bisa bersaing di tingkat ASEAN.


"Banyak tenaga kerja kita tidak terdidik, tidak terampil, sulit bersaing nantinya," ujar dia.


Apalagi, dia menambahkan, barang-barang kebutuhan pokok maupun lainnya masih tergantung pada pasokan impor. Pemerintah juga tidak sigap dalam menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakatnya.


"Lihat saja semua masih impor, dari kebutuhan makanan, barang-barang, ditambah buruh minta penghapusan outsourcing, sementara pemerintah belum bisa menyiapkan lapangan kerja. Kesenjangan buruh juga masih tinggi, hanya sektor formal yang sejahtera," kata Hariyadi.


(drk/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!