"RFID yang sudah terpasang di Jakarta sudah mencapai 331.000 kendaraan," kata Manajer Sosialisasi Sistem Monitoring Pengendalian BBM PT Inti (Persero) Andy Nugroho kepada detikFinance, Minggu (4/5/2014).
Andy mengungkapkan, minat masyarakat di Jakarta yang ingin memasang RFID relatif rendah. Dalam sehari terpasang hanya 700-1.000 unit kendaraan, meskipun pernah terpasang RFID di 4.000 kendaraan per hari.
"Kami terus gencarkan sosialisasi masyarakat untuk segera memasang RFID. Termasuk membuka 5 posko registrasi online di Jakarta, agar masyarakat makin mudah memasang RFID," ungkapnya.
Ia menambahkan selain DKI Jakarta, dalam waktu dekat pihaknya akan memperluas pemasangan RFID di Kalimantan. "Target kami Juni 2014," katanya.
Pemasangan RFID di Jakarta sudah dimulai sejak 1 Juli 2013 dengan target 4,5 juta kendaraan. PT Inti memenangkan tender pasangan RFID sebanyak 100 juta unit kendaraan dan 92.000 nozel SBPU di seluruh Indonesia.
Jika sistem ini sudah bisa diterapkan, maka PT Pertamina akan membayar kepada PT Inti sebagai pengembalian investasi Rp 18 per liter dari setiap BBM subsidi yang tersalurkan melalui sistem RFID ini. Namun hingga kini eksekusi kapan waktu efektif pencatatan dan pengendalian konsumsi BBM subsidi melalui RFID belum jelas waktunya.
(rrd/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
