Pemerintah diwakili oleh Menteri Keuangan Chatib Basri dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana beserta jajaran. Hadir pula Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo beserta jajaran.
"Ada beberapa asumsi makro yang mengalami perubahan sehingga akan mempengaruhi postur belanja dan pendapatan negara pada tahun ini," ungkap Chatib dalam paparannya di Gedung DPR/MPR/DPD, Jakarta, Senin (9/6/2014).
Berikut adalah rincian perubahan asumsi makro :
- Inflasi 5,3%, sebelumnya 5,5%.
- Nilai tukar rupiah Rp 11.700 per dolar Amerika Serikat (AS), sebelumnya Rp 10.500 per dolar AS.
- Tingkat bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan rata-rata 6%, sebelumnya 5,5%.
- Harga minyak mentah Indonesia (ICP) tetap US$ 105 per barel.
- Lifting minyak 818.000 barel per hari, sebelumnya 870.000 barel per hari.
- Lifting gas 1,224 juta barel setara minyak per hari, sebelumnya 1,24 juta barel setara minyak per hari.
Pada kesempatan yang sama, Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan angka kemiskinan dan pengangguran tidak akan ada perubahan. Target kemiskinan masih dipatok sebesar 9-10% dan pengangguran 5,6-5,9%.
"Simulasi dengan asumsi RAPBN-P, maka kemiskinan masih bergerak pada rentang yang sama. Begitu juga dengan pengangguran," kata Armida.
Ini dikarenakan, adanya penekanan angkatan kerja menjadi sebanyak 1-1,4 juta orang melalui program Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang menjaga masyarakat tidak terjadi putus sekolah. Secara berkelanjutan, hal ini akan membuat kemiskinan untuk terus menurun.
"Tapi kemiskinan bisa saja menjadi lebih tinggi. Tergantung dengan kondisi inflasi. Itu menjadi tantangan ke depannya," ucap Armida.
(mkl/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
