Direktur Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas mengatakan lokasi stadion Lebak Bulus tak hanya akan dimanfaatkan untuk stasiun MRT, namun juga untuk depo kereta MRT sebagai pusat garasi dan bengkel MRT.
Bahkan Darmaningtyas mengungkapkan keberadaan Stasiun MRT Lebak Bulus harus memiliki fungsi lainnya yaitu sebagai basis kegiatan aktivitas untuk mendukung tingkat penumpang yang akan menggunakan MRT nantinya.
"Persoalan MRT bukan hanya GOR dan soal terminal Lebak Bulus, fungsi Lebak Bulus tak hanya sebagai depo dan stasiun MRT, di atasnya harus ada terminal antar kota-provinsi, di atas bisa apartemen, mal, sehingga penumpang banyak pakai MRT," katanya kepada detikFinance, Selasa (9/6/2014)
Menurutnya konsep ini dikenal dengan nama transit-oriented development (TOD), sangat penting agar stasiun MRT Lebak Bulus tak hanya sebagai stasiun dan depo/bengkel saja. Keberadaan mal dan apartemen, hingga terminal bus akan mendukung tingkat volume penumpang, misalnya dari orang yang akan berbelanja bisa pakai MRT.
"Sebab jika tak pakai konsep ini, maka penumpang MRT mau dipasok dari mana?" katanya.
Menurutnya dengan konsep oriented development (TOD), maka lintas harian dengan kapasitas angkut MRT Jakarta bisa mudah tercapai. Targetnya penumpang total 412.000 orang per hari bisa terangkut oleh MRT.
(hen/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
