Datangi CT, Bos Besar Newmont Berharap Tambang Emasnya Dibuka Lagi

Jakarta -Seluruh kegiatan pertambangan PT Newmont Nusa Tenggara (NTT) resmi dihentikan 5 Juni 2014 lalu, termasuk di pabrik pengolahan konsentrat emas dan tembaga. Pabrik yang dibangun senilai US$ 1,8 miliar atau setara Rp 18 triliun ini bahkan sudah berhenti operasi lebih dulu sejak 1 Juni 2014.

Ini pun yang kemudian menjadi alasan CEO Newmont Mining Corporation Gary J Goldberg datang langsung dari Amerika Serikat (AS) untuk bertemu dengan Menko Perekonomian Chairul Tanjung (CT).


Goldberg berharap semua masalah yang menyebabkan penghentian kegiatan pertambangannya dapat selesai dengan segera. Tentunya yang menguntungkan bagi pemerintah dan Newmont sendiri. Agar para pekerja yang sudah dirumahkan dapat kembali bekerja.


"Kita ingin semuanya selesai agar kita bisa panggil kembali pekerja dan kontraktor sehingga operasi bisa kembali normal," ungkap Goldberg di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/6/2014)


Sejauh ini, menurutnya pemerintah sudah dapat bekerjasama dengan baik. Kerjasama ini akan dilanjutkan untuk mencari solusi atas permasalahan yang ada.


"Kami menghargai waktu yang diberikan pemerintah. Kita akan terus bekerjasama dengan pemerintah," terangnya.


Sebelumnya, pihak Newmont menegaskan untuk meminimalkan biaya pengeluaran dan menjaga kemampuan serta kesiapan perusahaan untuk kembali beroperasi, sekitar 80% dari 4.000 karyawan di Batu Hijau akan ditempatkan dalam status standby dengan pemotongan gaji mulai 6 Juni 2014. Artinya ada sekitar 3.200 karyawan yang kena kebijakan ini.Next


(mkl/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!