Harga Daging Sapi Masih 'Betah' di Rp 90-100 Ribu, Ini Kata Peternak

Jakarta -Harga daging sapi sampai saat ini tak kunjung turun, berkisar di harga Rp 90-100 ribu per kg yang sudah berlangsung kurang lebih 2 tahun. Peternak sapi di Indonesia menilai mahalnya daging karena masuknya daging impor bebas ke pasaran.

Sekjen Perhimpunan Pedagang Sapi dan Kerbau Indonesia Rochadi Tawaf mengatakan, kenaikan harga yang terjadi adalah karena ada intervensi dari daging-daging impor yang berkualitas masuk bebas ke pasaran.


"Sekarang bebas daging impor di pasar becek. Itu kan mendistorsi komoditi yang di sini (pasar), jeroan itu nggak laku," kata Rochadi kepada detikFinance, Selasa (10/6/2014).


Dia menjelaskan, daging impor yang masuk ke pasaran dihargai sekitar Rp 60-70 ribu/kg, sedangkan daging lokal bisa mencapai Rp 100 ribu/kg. Sementara jeroan dari impor dihargai dengan harga Rp 15 ribu/kg, yang lokal Rp 30 ribu.


Dengan demikian, masyarakat lebih memilih komoditas yang lebih murah. Lebih lanjut dia mengungkapkan, para pedagang resah karena daging jeroan mereka tidak laku, padahal keuntungan utama para pedagang daging ini berjualan adalah dari penjualan jeroan yaitu sekitar 30-40%.


"Karena nggak laku, jeroan itu dibebankan ke harga daging. Karena jeroannya nggak ada yang beli, itu makanya jadi mahal," tegasnya.


Dia mengatakan, pemerintah harusnya menindak tegas hal ini. Karena di dalam aturan, daging impor hanya diperuntukkan bagi kebutuhan industri dan hotel dan restoran. Bukan masuk ke pasar tradisional atau konsumsi masyarakat.


"Ini penegakkan aturannya yang nggak benar. Sudah jelas aturannya daging impor nggak boleh masuk pasar, ini bebas masuk ke pasar becek," katanya.


Dia menegaskan, pemerintah sejatinya bukan mengurus, membuka tutup keran impor sapi dan daging sapi, melainkan meningkatkan produktivitas komoditas ini di dalam negeri. Caranya adalah dengan pembangunan infrasturktur dan sistem logistik yang lebih baik.


"Bagaimana rumah pemotongan hewan diperbaiki, logistik diperbaiki," katanya.


(zul/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!