Produksi Minyak RI Melempem, Jero: Karena Sumurnya Sudah Tua

Jakarta -Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) punya impian produksi minyak nasional tahun ini mencapai 1 juta barel per hari (bph). Namun justru produksi minyak dalam APBN 2014 direvisi dari 870.000 bph menjadi hanya 818.000 bph.

Hal tersebut membuat heran Anggota Komisi VII Idris Luthfi. Ia mempertanyakan keputusan pemerintah menurunkan target produksi minyak nasional tersebut.


"Kita punya Keppres 1 Juta barel/hari, dulu saat Pak Rudi Rubiandini sempat menjadi Kepala SKK Migas, produksi minyak jero decline (penurunan produksi 0%), kok begini sekarang? Apa karena dulu Pak Rudi memang hebat? Apa karena kasus Pak Rudi jadi pada takut ambil keputusan atau membuat mental pekerja migas turun, ini kenapa?" ucap Idris dalam rapat kerja dengan Kementerian ESDM, Selasa (10/6/2014).


Mendapat pertanyaan tersebut, Menteri ESDM Jero Wacik berkilah, turunnya produksi minyak nasional hanya 818.000 bph hari karena kondisi alam.


"Kondisinya memang sumur-sumur minyak kita banyak yang tua, jadi pada turun semua produksinya," ucap Jero.


Jero mengakui, efek takut terjerat korupsi dalam setiap pengambilan keputusan juga terjadi di Kementerian ESDM dan jajarannya termasuk di SKK Migas.


"Saya memang minta kehati-hatian dalam mengambil keputusan, kalau tidak yakin kita bisa konsultasi ke KPK. Tapi kalau kondisi ini terus berlanjut, maka akan berdampak 5-7 tahun ke depan, karena tidak ada yang berani ambil keputusan proyek pengeboran tidak jalan, tidak ngebor tidak dapat cadangan produksi minyak baru," tutupnya.


(rrd/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!