Ini Lokasi Daerah Tertinggal yang Cocok untuk Lahan Pertanian

Jakarta -Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faishal Zaini mengungkapkan ada banyak daerah tertinggal potensial yang bisa dikembangkan menjadi kawasan pertanian baru di Indonesia. Kawasan tersebut tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Salah satu daerah yang berhasil dikembangkan PDT adalah Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Di tempat PDT berhasil mengembangkan lahan produksi jagung yang jumlahnya cukup besar.


"Keberhasilan Program Unggulan Kabupaten (Pukab) contohnya di Dompu mereka tanam jagung tahun 2010 ada 5.000 hektar, per hektar produksi 4 ton/tahun jadi hasilnya 20.000 ton setahun. Setelah mereka kembangkan intensifikasi lahan tidur mereka kembangkan dari 5.000 hektar ke 20.000 hektar dengan panen 230.000 ton," kata Helmy saat ditemui di Kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (9/06/2014).


Helmy mengatakan keberhasilan mengembangkan puluhan ribu lahan jagung di NTB baru mampu mengentaskan 3% kemiskinan di daerah itu. "Ini akan efektif apalagi ada industri pengolahan jagung," imbuhnya.


Selain itu, ada beberapa lahan pertanian di daerah tertinggal lainnya yang cukup potensial seperti Di Nusa Tenggara Timur (NTT) ada daerah bernama Belu yang cocok untuk budidaya padi.


Lalu di Kalimantan Barat, Pulau Sumatera, Sulawesi dan Pulau Jawa seperti Situbondo, Bondowoso dan Sampang yang cocok dijadikan budidaya padi, kakao dan jagung. Salah satu kabupaten di Aceh yaitu Kabupaten Bener Meriah juga sangat potensial untuk budidaya kopi.


"Saya ingin model budidaya jagung di Dompu ini di copy paste di daerah lain. Ini kan seperti kita memberikan kail bukan ikan. Kita juga sudah merekomendasi beberapa tempat ini ke Kementerian Pertanian (Kementan). Kalau kita sudah bantu bibit, mereka (Kementan) traktornya kita jangan sampai tumpang tindih," cetusnya.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!