Ini Alasan Jakarta Great Sale Kalah Ngetop daripada Great Singapore Sale

Jakarta -Festival Jakarta Great Sale (FJGS) baru dimulai 7 Juni 2014, sedangkan Great Singapore Sale (GSS) sudah lebih dahulu dimulai 30 Mei 2014. Daya tarik FJGS diakui masih kalah dari sisi cakupan upaya promosi dan daya tarik dibandingkan GSS.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Handaka Santosa mengatakan pihaknya baru sebatas melakukan promosi dan publikasi di wilayah Asia Tenggara hingga ke Timur Tengah, belum ke seluruh dunia.


"Kita baru sampai ASEAN dan Timur Tengah kita sudah bagikan brosur berbahasa Arab," kata Handaka ditemui di sela konferensi di Plaza Semanggi, Jakarta, Rabu (11/6/2014).


Ia mengakui festival diskon besar-besaran di 75 mal Jakarta ini belum bisa mengalahkan Singapura yang dikenal hingga ke benua Eropa dan Amerika Serikat. Ia beralasan, penjualan produk di Singapura lebih baik daripada di Indonesia. Selain itu, Singapura memang surga belanja bagi turis-turis asing.


"Memang kita belum sampai ke Eropa atau Amerika. Singapura itu contohnya Giordano, dia jual lebih banyak dari Indonesia, jadi mau nego kita kalah," katanya.


Namun Handaka cukup puas dengan gelaran FJGS karena setiap tahun penjualannya meningkat. Tahun ini, Handaka menargetkan transaksi FJGS Rp 13,5 triliun atau naik 15% dari tahun lalu yang hanya Rp 11,8 triliun.


Ia berharap gelaran semacam FJGS bisa dikenal di seluruh dunia, sehingga konsumennya tak hanya di Jakarta dan Indonesia. Selain itu, FJGS bisa ditiru oleh kota-kota lain di Indonesia.


"Sebenarnya kita punya keinginan kenapa Semarang, Surabaya nggak? Mereka mau juga," tutupnya.


(zul/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!