Maskapai RI Beli Avtur Lebih Mahal Dibandingkan Negara-negara ASEAN

Jakarta -Selain terkendala penyediaan suku cadang karena bea masuk, industri penerbangan domestik juga terbeban akibat harga avtur. Di Indonesia, harga avtur lebih mahal dibanding negara lain di regional ASEAN.

"Selain onderdil, masalah kita itu Pertamina. Mereka (Pertamina) kasih kita harga avtur lebih mahal. Harga avtur kita lebih mahal 10% ketimbang Malaysia, Singapura, dan negara regional lainnya," ungkap Ketua Indonesia National Ailines Carriers Association (INACA) Arif Wibowo di Pringgodani, Jakarta, Kamis (12/6/2014).


Dengan kondisi tersebut, industri penerbangan Indonesia menjadi kurang kompetitif di kancah penerbangan regional apalagi global. "Jadi kurang kompetitif lah," ujarnya.


Sayangnya, Arif tidak menyebutkan berapa besar biaya avtur yang harus ditanggung pihaknya saat ini. "Soalnya harga avtur itu kan naik turun, saya tidak hafal sekarang berapa," ucapnya.


Berdasarkan data yang sempat dipublikasikan PT Pertamina, harga avtur periode 15-31 Januari 2014 adalah Rp 11.967 per liter. Sementara pada 1-14 Februari 2014 sebesar Rp 11.548 per liter.


Terkait hal tersebut, Arif mengharapkan ada dukungan dari pemangku kebijakan agar harga avtur untuk industri penerbangan tanah air dapat ditata lagi. Dalam diskusi dengan Pertamina, seharusnya ada berapa komponen produksi yang dapat ditekan sehingga harga avtur bisa turun.


"Penjelasan Pertamina kan mereka ada beban produksi yang harus ditanggung dan sebagainya. Kami pikir itu dapat diefiseinsi supaya harganya minimal sama dengan negara lain," tuturnya.


(hds/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!