Demikian dikemukakan Chief Economist Bank Mandiri Destry Damayanti saat Paparan Macroeconomic Outlook Bank Mandiri dan Mandiri Sekuritas di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (9/6/2014).
"Kuartal I ekonomi kita melambat di angka 5,2%, tapi perlambatan ini nggak akan terpuruk di bawah 5%," kata Destry.
Destry melanjutkan, ekonomi Indonesia diperkirakan masih berpotensi melambat pada kuartal II-2014. Dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi hanya berada di kisaran 5,1-5,2%.
Perlambatan ekonomi pada kuartal II, tambah Destry, masih disebabkan oleh kinerja ekspor yang belum membaik. "Concern ada di export performance," ujarnya.
Di tempat yang sama, Chief Economist Mandiri Sekuritas Aldian Taloputra menambahkan, melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia juga terimbas dari pelemahan ekonomi Tiongkok yang hanya tumbuh 7-7,5%.
"Amerika Serikat dan Tiongkok, 2 negara ini paling penting terhadap ekonomi kita. Banyak ekspor kita ke sana. Tiongkok outlook-nya nggak terlalu optimistis. Pertumbuhan ekonomi China 7-7,5%, cenderung melambat," jelas Aldian.
Dia menambahkan, perlambatan ekonomi China ini berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Wajar saja, sedikitnya 12% dari total ekspor Indonesia dikirim ke negara Tirai Bambu tersebut.
"Sekitar 12% dari total ekspor kita ke China. Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan membaik tapi kita nggak bisa expect banyak hanya di kisaran 3,6% pertumbuhannya," tuturnya.
(drk/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
