Bos Cipaganti Group Andianto Setiabudi diduga telah melakukan penipuan dan penggelapan terhadap 8.700 mitra usahanya. Kerugiannya mencapai Rp 3,2 triliun.
Menurutnya Analis AAA Aset Manajemen Akuntino, pelepasan saham ke publik ini sudah dilakukan sejak awal tahun ini. Bahkan, tak lama setelah IPO, perseroan dalam data transaksi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) gencar menjual saham-sahamnya ke publik.
"Saya memang mencermati. Dari setelah IPO hingga Januari-April tahun ini, mereka (Cipaganti) sudah jual banyak banget sahamnya," ujar Akuntino kepada detikFinance, Selasa (24/6/2014).
Dia menyebutkan, aksi penjualan saham ke publik biasanya dilakukan karena perseroan membutuhkan modal untuk ekspansi bisnis. Namun, kemungkinan-kemungkinan lain bisa saja terjadi.
"Kemungkinan besar ini buat ngasih pinjaman ke koperasi, diputer juga untuk bisnis tambangnya yang kebetulan lagi jelek. Tapi bisa dipastikan ke orang yang bersangkutan," katanya.
Dari data laporan keuangan perseroan Per 31 Maret 2014, kepemilikan saham publik perusahaan transportasi tersebut mencapai 39,902% atau 1,44 miliar lembar saham senilai Rp 144 miliar. Next
(drk/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!