Calon wakil presiden nomor urut 1, Hatta Rajasa, menuturkan 3 upaya untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Ia menyebut pendekatan ini dengan nama triple helix. Pertama adalah dengan membuat kebijakan yang memihak terhadap pendidikan.
"Dari sisi government, regulasi yang penting untuk peningkatan knowledge," kata Hatta dalam debat calon wakil presiden di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu (29/6/2014).
Kedua adalah dengan mendorong perusahaan asing dan lokal untuk membiayai riset. Caranya, pemerintah menyediakan insentif khusus untuk perusahaan sehingga berminat memberikan pembiayaan.
"Pemerintah beri insentif ke perusahaan yang memberikann pendanaan riset ke market," ujarnya.
Ketiga adalah dengan insentif pajak untuk membangun kewirausahaan. Tujuannya adalah agar wirausaha di dalam negeri bersemangat dan kuat. "Sehingga jadi solusi masalah impor di indonesia," sebut Hatta.
Prabowo-Hatta bila terpilih nanti, menurutnya, akan mengedepankan pengelolaan sumber daya alam (SDA) dengan cermat. "Kita harus kita kelola based on value. Tidak bisa perkembangan ekonomi yang tidak berbasis pada knowledge. Pengembangan industri untuk mengurangi ketergantungan impor bahan baku dan bahan penolong harus dibantu dengan inovasi dengan triple helix. Pendidikan tinggi, dunia usaha, dan perusahaan. Kita akan fokus dan konsentrasi," paparnya.
(mkl/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!