"Kalau soal make sense itu tergantung dari size bendungannya. Buktinya kalau bendungan raksasa seperti Jatiluhur nggak mungkin lah. Buktinya selama ini nggak banyak juga bendungan raksasa yang bisa dibangun, sangat berat," kata Rusman saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jalan Ridwan Rais, Jakarta, Selasa (24/06/2014).
Hal ini karena pembangunan bendungan dengan kapasitas besar juga memerlukan lahan yang cukup besar yaitu berkisar antara 10.000 hektar hingga 150.000 hektar. Tetapi bila ukuran bendungannya kecil maka 25 bendungan yang direncanakan akan dibangun selama 5 tahun sangat mungkin dilakukan.
"Kalau bendungannya ukuran kecil bisa lah dilakukan. yang penting ada sumber airnya untuk ditata. Kita lihat masih normatif itukan 25," imbuhnya.
Menurut Rusman pembangunan bendungan baru memang penting dilakukan terutama untuk kebutuhan irigasi di luar Pulau Jawa. Sedangkan khusus di Pulau Jawa, cukup hanya merevitalisasi bendungan yang sudah ada agar beroperasi secara optimal.
"Kalau di Jawa perlu revitalisasi bendungannya, perbaikan kapasitas. Di luar Jawa yang punya sumber air contohnya di Aceh masih ada satu dua, Sumbar (Sumatera Barat) dan Sumut (Sumatera Utara). Jawa itu revitalisasi yang diharapkan," katanya.
(wij/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!