Pada penutupan perdagangan hari ini, saham perusahaan rental kendaraan tersebut berada di posisi Rp 59 per saham atau sudah anjlok 26,25%.
Analis AAA Aset Manajemen Akuntino menilai, terperosoknya harga saham Cipaganti tersebut merespons dugaan penggelapan dana nasabah yang dilakukan Bos Cipaganti Group Andianto Setiabudi. Dana yang lenyap mencapai Rp 3,2 triliun dari sekitar 8.700 mitra usahanya.
"Sebetulnya bisnis tranportasi lagi growth tapi saham Cipaganti justru anjlok banget. Mungkin karena investor melihat kasus ini sebagai sentimen negatif, mereka mulai khawatir dan menilai jika perusahaan mulai tidak sehat," kata Akuntino kepada detikFinance, Selasa (24/6/2014).
Dia menjelaskan, meskipun secara group kasus yang melibatkan orang nomor satu di perseroan tidak bersinggungan langsung terhadap bisnis Cipaganti, namun begitu sosok Andianto Setiabudi dinilai punya pengaruh terhadap sudut pandang investor.
"Walaupun sebenarnya kasus yang terjadi ini tidak langsung berkaitan dengan perusahaan yang listing tapi mungkin karena orang yang terkena kasus ini orang yang sama jadi langsung berdampak. Ke depan bisnisnya ya kita lihat apa yang akan dilakukan perseroan untuk menanggapi ini," cetusnya.
Dalam data perdagangan saham, PT Panorama Transportasi Tbk (WEHA) sahamnya naik. Perusahaan transportasi darat dengan merek dagang White Horse ini harga sahamnya naik 0,36% ke angka Rp 275 per saham.
Saham PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) juga naik. Perusahaan taksi asal Surabaya ini sahamnya naik 2,28% ke level Rp 148 per saham.
Perusahaan transportasi laut juga saham-sahamnya naik. Misalnya PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk (CANI). Perusahaan pelayaran ini sahamnya naik 1,18% ke Rp 257 per saham.
Saham PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM) juga naik 2,74% ke Rp 150 per saham. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) juga sahamnya naik 0,24% ke level Rp 417 per saham.
(drk/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!