Dalam 6 Bulan, Ekonomi RI Diperkirakan Tumbuh 5,3%

Jakarta -Pertumbuhan ekonomi masih dalam perlambatan dalam 6 bulan pertama 2014, diperkirakan tumbuhnya hanya 5,3%.

Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri mengatakan kondisi perlambatan memang sesuai dengan langkah pemerintah sebagai antisipasi perbaikan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD).


"Perlambatan pertumbuhan ekonomi sejak kuartal II-2013 merupakan langkah yang diambil pemerintah dalam mengatasi problema CAD," ungkap Chatib dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (3/7/2014).


Nilai tukar rupiah tercatat Rp 11.738 per dolar Amerika Serikat (AS). Nilai tukar paling kuat berada diperkirakan pada level Rp 11.267 /US$ dan paling lemah pada level Rp 12.267 /US$.


Inflasi, kata Chatib berada pada level yang cukup baik dibandingkan tahun lalu, dengan capaian 1,99%. Sampai dengan akhir tahun diprediksi inflasi bisa berada di bawah 5%


"Jadi inflasi kita bisa di bawah 5%," sebutnya.


Tingkat suku bunga SPN (Surat Perbendaharaan Negara) 3 bulan adalah 5,7%. Harga minyak dunia secara rata-rata pada level US$ 106 per barel. Lifting minyak 793.000 barel per hari dan lifting gas 1,2 juta barel setara minyak.


(mkl/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!