Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo mengatakan, pemerintah mengajukan kuota BBM subsidi 48 juta KL, dengan memperkirakan penambahan jumlah kendaraan dan tidak adanya kebijakan pengendalian konsumsi BBM subsidi.
Tahun depan, mobil diperkirakan bertambah 1,2 juta unit, dan motor diperkirakan bertambah 9 juta unit.
"Jadi tanpa perhitungan tidak ada kenaikan harga, tidak lakukan pelarangan kendaraan plat hitam," ujar Susilo dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (15/9/2014).
Menurut Susilo, konsumsi BBM subsidi dapat ditekan, bila pemerintah baru nanti melakukan beberapa kebijakan radikal. Salah satunya, kenaikan harga BBM subsidi hingga Rp 3.000 per liter.
"Kalau dinaikkan Rp 2500-Rp 3000 per liter maka konsumsi akan turun drastis," jelasnya.
Meski begitu, Komisi VII DPR menetapkan, kuota BBM subsidi untuk tahun depan adalah di kisaran 46 juta KL-47 juta KL.
"Kuota atau volume BBM subsidi tahun depan disepakati sebesar 46 juta - 47 juta kl," ujar Ketua Komisi VII Milton Pakpahan.
(mkl/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!