Rencana melanjutkan pemangkasan subsidi ini disampaikan oleh Perdana Menteri Najib Razak. Lewat pemangkasan subsidi, pemerintah Malaysia menargetkan pertumbuhan ekonomi 5-6%, pada tahun ini dan tahun depan.
Setelah bertahun-tahun pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk program-program populis, karena adanya pemilu tahun lalu, jumlah utang terus meningkat dan harus ditahan.
Telah banyak subsidi yang telah dikurangi oleh pemerintah Malaysia, termasuk subsidi BBM dan gula. Mulai April tahun depan, pemerintah Malaysia juga akan menerapkan pajak barang dan jasa untuk meningkatkan penerimaan negara.
Kementerian Keuangan Malaysia mengatakan, tahun depan subsidi yang aan dikurangi mencapai 37,7 miliar (US$ 11,6 miliar) atau sekitar Rp 139 triliun, turun 7,1% dari tahun ini.
"Mengurangi defisit fiskal adalah tanggung jawab moral dari generasi kami," ujar Najib yang juga menjabat Menteri Keuangan kepada parlemen Malaysia, seperti dilansir dari AFP, Senin (13/10/2014).
"Kami tidak mau di masa depan rakyat Malaysia terjebak dalam lilitan utang pemerintah," kata Najib.Next
(dnl/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!