Jelang Pasar Bebas ASEAN, Ini yang Dilakukan Gubernur Soekarwo

Surabaya -Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo mengajak masyarakat Jawa Timur agar bersiap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau pasar bebas ASEAN yang dikenal dengan nama ASEAN Economic Community (AEC).

Menurut Soekarwo, langkah yang dilakukan dirinya sebagai orang nomor satu di Jawa Timur adalah mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penanggulangan kemiskinan, dan menekan kesenjangan antar wilayah di Jawa Timur.


"Saya ajak seluruh komponen Jatim untuk bersiap diri lahir batin untuk hadapi MEA," kata pria yang biasa dipanggil Pakde Karwo ini dalam saat menjadi inspektur Upacara Hari Jadi ke-69 Provinsi Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (12/10/2014).


Untuk mengatasi sumber daya manusia Jatim, politisi Partai Demokrat ini akan memperbanyak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Bahkan jumlah kompisisi SMK jauh lebih tinggi dibandingkan SMA.


"Jatim segera mencetak tenaga terampil. Diharapkan 2014-2019, diharapkan rasio SMK 70 persen dan 30 persen SMA. Untuk mempercepat kita akan buat SMK SMK mini yang mempunyai 9 kejurusan yang nantinya mempunyai keterampilan dan sertifikasi," ungkapnya.


Upacara Hari Jadi ke-69 Provinsi Jatim yang dihadiri beberapa kepala daerah yaitu Bupati Sidoarjo Saiful Illah dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Kegiatan ini dihibur tari kolosal Cendra Kirana dan marching band pondok pesantren Jawahirul Hikmah Tulungagung.


Dalam pelaksanaan MEA akhir 2015, seluruh negara ASEAN sepakat membuka secara bebas tenaga kerja 8 sektor jasa antar negara ASEAN. Kedelapan sektor jasa itu adalah, medical (pengobatan/dokter), nurse (perawat), arsitektur, engineering (tenaga ahli), dental (dokter gigi), akunting, tenaga survei, lalu tourisme (pariwisata).


(ze/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!