Jokowi Mau Naikkan Harga BBM, Ini Sikap Pertamina

Tangerang -Rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan harga BBM subsidi didukung oleh PT Pertamina (Persero), selaku penyalur BBM subsidi. Ada sejumlah alasan kenapa harga BBM subsidi harus naik.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengatakan, kenaikan harga BBM subsidi banyak bermanfaat bagi perekonomian,


"Subsidi energi berkurang, bisa digunakan untuk subsidi yang produktif. Kedua, karena harganya (naik) sudah mendekati keekonomian dan tidak lagi terlalu murah, diharapkan konsumen lebih bijak dalam mengkonsumsi BBM," ujar Hanung usai blusukan ke kampung nelayan di Tanjung Pasir, Tangerang, Selasa (11/11/2014).


Kemudian manfaat yang ketiga adalah, kenaikan harga BBM subsidi yang akan dilakukan bakal membuat arus kas pemerintah membaik.


"Tagihan atau uang subsidi yang biasanya dibayar tiap bulan oleh Kementerian Keuangan bakal lebih kecil," jelas Hanung.


Harga BBM subsidi memang dipastikan naik bulan ini, tinggal menunggu kepulangan Presiden Jokowi dari luar negeri.


Hanung mengatakan, untuk mempersiapkan kenaikan harga BBM subsidi, Pertamina menambah impor 600 ribu barel bensin pertamax bulan ini. Kenapa? Karena kenaikan ini akan mendorong pergeseran konsumsi BBM, dari subsidi ke non subsidi.


Kondumsi BBM jenis solar untuk transportasi jelang kenaikan harga BBM subsidi stabil, yaitu 45 ribu-46 ribu kiloliter (KL) per hari. Sedangkan konsumsi bensin premium naik dari biasanya 90 ribu barel per hari menjadi 92 ribu barel per hari.


"Untuk stok BBM nasional, kita jaga premium minimal 16 hari, solarnya 18 hari. Tapi kalau ada kenaikan harga BBM, mudah mudahan defisit kita berkurang sedikit, setelah konsumen beralih ke non subsidi," ujar Hanung.


(dnl/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!